August 5, 2018

Doa Menghadapi Masalah Ekonomi

Bismillahirrahmanirrahiim... Berikut do'a dalam menghadapi masalah ekonomi yang diajarkan Rasulullah SAW kepada anaknya Fatimah Az Zuhra :

ياَ Ø£َÙˆَّÙ„َ الأَÙˆَّÙ„ِÙŠْÙ†َ ÙˆَÙŠَا آخِرَ الأَØ®ِرِÙŠْÙ†َ، ÙŠَا Ø°َا الْÙ‚ُÙˆَّØ©ِ الْÙ…َتِÙŠْÙ†ِ، ÙˆَÙŠَا رَاحِÙ…َ      الْÙ…َسَاكِÙŠْÙ†َ، Ùˆَياَ Ø£َرْØ­َÙ…َ الرَّاحِÙ…ِÙŠْÙ†َ.
Ya Awwala al-awwalin wa ya Akhira al-akhirin ya Dza al-Quwwati al-matin, wa ya Rahima al-masakin, wa ya Arhama ar-rahimin. (dibaca 3x)
Artinya : 
“Wahai Dzat yang Maha Awwal, wahai Dzat yang Maha Akhir, wahai Dzat Pemilik kekuatan yang hebat, wahai Dzat yang Maha pengasih bagi orang-orang miskin, wahai Dzat yang Maha Pengasih..”

Asbabun Nuzul :
Ketika mengalami kesulitan yang luar biasa, ‘Ali meminta isteri tercintanya, Fatimah datang menghadap ayahandanya tuk meminta bantuan. “Itu pasti ketukan Fatimah. Tidak biasanya dia datang kepadaku saat seperti ini. Tolong bukakan pintu untuknya.” Kata Nabi kepada Ummu Aiman. Di hadapan ayahandanya, Fatimah berkeluh, “Ayah, makanan para malaikat ialah mengagungkan, menyusikan dan memuji Allah. Tetapi, makanan kami kan lain?”
Nabi dengan penuh kasih memandang iba putri tercintanya sembari bertutur, “Sunggu, sejak sebulan ini tungku rumah keluarga Muhammad juga tidak menyala. Tetapi, baru saja aku diberi seekor kambing betina. Kalau kamu mau, aku akan usahakan lima ekor untukmu. Atau, kamu aku ajari lima kalimat yang pernah diajarkan Jibril kepadaku?” Tutur Nabi saw. kepada Fatimah. “Ajarilah saja aku lima kalimat yang pernah diajarkan Jibril kepadamu.” Jawab Fatimah.
Nabi pun mengajarkan lima kalimat itu, “Bacalah selalu:
ياَ Ø£َÙˆَّÙ„َ الأَÙˆَّÙ„ِÙŠْÙ†َ ÙˆَÙŠَا آخِرَ الأَØ®ِرِÙŠْÙ†َ، ÙŠَا Ø°َا الْÙ‚ُÙˆَّØ©ِ الْÙ…َتِÙŠْÙ†ِ، ÙˆَÙŠَا رَاحِÙ…َ الْÙ…َسَاكِÙŠْÙ†َ، Ùˆَياَ Ø£َرْØ­َÙ…َ الرَّاحِÙ…ِÙŠْÙ†َ.
Ya Awwala al-awwalin wa ya Akhira al-akhirin ya Dza al-Quwwati al-matin, wa ya Rahima al-masakin, wa ya Arhama ar-rahimin.
“Wahai Dzat yang Maha Awwal, wahai Dzat yang Maha Akhir, wahai Dzat Pemilik kekuatan yang hebat, wahai Dzat yang Maha pengasih bagi orang-orang miskin, wahai Dzat yang Maha Pengasih..”
Fatimah pun pulang menemui suami tercintanya. Setiba di rumah, ‘Ali bertanya kepada isteri tercintanya itu, “Apa yang kamu bawa?” Jawab Fatimah, “Duniamu baru saja hilang, maka sekarang kubawakan untukmu akhirat.” Meski harus menahan lapar, ‘Ali pun menimpali ucapan isteri tercintanya itu dengan kata-kata indah, “Sungguh luar biasa hari-harimu, Fatimah.” [as-Suyuthi, Musnad Fathimah, hal. 7]

0 comments:

Post a Comment

 
close