Setelah Nabi Muhammad saw hijrah dari Mekah ke Madinah, yang pertama dilakukan Nabi adalah membangun Masjid Quba. Tidak lama setelah itu, dibangun Masjid Nabawi. Bangunan fisik masjid zaman itu masih sangat sederhana. Lantainya tanah, dinding dan atapnya pelepah kurma. Namun demikian, masjid memainkan peranan yang sangat signifikan dan menjalankan multifungsi dalam pembinaan umat.
Mesjid Quba, Madinah |
Berawal dari pembinaan yang dilakukan Rasulullah di masjid, lahirlah tokoh-tokoh yang berjasa dalam pengembangan Islam ke seantero dunia. Contohnya, Abu Bakar Shiddiq, Umar bin al-Khatab, Usman bin ‘Affan, Ali bin Abi Thalib, dan lain-lain.
Ini artinya, selain sebagai tempat salat dan berzikir, masjid juga berperan sebagai tempat pendidikan dan pengajaran. Di masjid, Nabi mendidik para sahabatnya dan mengajarkan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Di Masjid, dilatih para da’i untuk kemudian dikirim ke berbagai daerah mengajarkan Islam kepada penduduknya. Masjid pun menjadi pusat berkembangnya ilmu-ilmu keislaman. Misalnya, Universitas al-Azhar di Kairo, Mesir, yang terkenal itu. Pada mulanya merupakan kegiatan belajar di Masjid al-Azhar yang dibangun pada masa dinasti Fatimiyah.
Masjid Nabawi di Madinah dahulunya berperan sebagai pusat kegiatan sosial. Bahkan di Masjid dibuat sebuah tenda tempat memberi santunan uang dan makanan kepada fakir miskin. Masalah pernikahan, perceraian, perdamaian dan penyelesaian sengketa masyarakat juga diselesaikan di masjid. Orang-orang yang terluka dalam peperangan juga diobati di masjid. Di masjid pula Nabi memberi pengarahan dan instruksi kepada para tentara yang dikirim ke suatu tempat untuk berjihad.
Masjid pun digunakan sebagai tempat bertemunya pemimpin (pemerintah) dengan rakyatnya. Bermusyawarah membicarakan berbagai kepentingan bersama. Di masjid juga Nabi menerima delegasi dari luar negeri dan mengirim utusannya ke luar negeri. Di masjid, para sahabat berlatih berperang dengan disaksikan oleh Nabi Muhammad. Selain itu, masjid juga sebagai pusat kegiatan-kegiatan ekonomi. Di masjid, dibangun baitul maal, dihimpun harta dari orang-orang kaya kemudian didistribusikan kepada fakir miskin dan orang yang membutuhkan uluran dana lainnya.
Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh |
Mesjid di Kawasan Lampu'uk (Aceh Besar) yang atas izin Allah diselamatkan dari bencana Tsunami desember 2004 |
0 comments:
Post a Comment